Lhokseumawe, 19/12 (Antara) - Potensi bahan obat-obatan herbal sangat menjanjikan di Aceh, sehingga layak dikembangkan untuk dijadikan komoditas unggulan dalam upaya meningkatkan pendapatan masyarakat.
Tgk Maulana Sanusi pakar herbal Indonesia di Lhokseumawe, Kamis mengatakan, potensi bahan baku obat-obatan herbal sangat besar di Aceh, malah beberapa jenis bahan baku utama herbal banyak terdapat di daerah ini.
Seperti buah Jernang yang dalam bahasa latin disebut Dragon Blood, banyak terdapat di Aceh. Dimana jenis buah tumbuhan tersebut, banyak diolah dan digunakan untuk berbagai jenis obat-obatan herbal. Begitu juga dengan berbagai jenis bahan obat-obatan lainnya yang banyak tumbuh di Aceh.
Oleh karena itu, masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan potensi tersebut sebagai salah satu komoditas dalam rangka meningkatkan pendapatan ekonomi, baik dengan membudidayakannya maupun mengolah menjadi bahan setengah jadi.
Dikatakan, prosepek pasar begitu tinggi untuk saat ini terhadap kebutuhan bahan baku obat-obatan herbal.
Lanjutnya, seiring dengan itu, pemerintah daerah diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk membudidayakan dan memanfaatkan anuguerah alam tersebut, baik melalui pembinaan maupun upaya mencari pasar agar masyarakat dapat termotivasi berusaha di bidang tersebut.
Disinggung mengenai tingkat penggunaan obat-obatan herbal di Aceh, pendiri Screet Herbal itu mengatakan, tingkat penggunaan obat-obatan herbal masih sangat kurang di Aceh.
Hal itu, selain masih tingginya tingkat penggunaan terhadap obat-obatan kimia juga dipengaruhi oleh kemampuan perekonomian masyarakat yang masih belum memadai.
Tambahnya, penggunaan obat herbal, minim efek samping karena berasal dari tanaman serta diracik dengan ukuran tertentu, sedangkan obat-obatan kimia diberikan dalam dosis tertentu, untuk orang tertentu dan dalam masa tertentu.
(muchlis)
