Kepala Kantor Satpol PP dan Wilayatul Hisbah Kota Lhokseumawe M Irsyadi di Lhokseumawe mengatakan, kegiatan yang dilakukan pihaknya tersebut merupakan kegiatan rutin penertiban busana muslim sesuai dengan Qanun No 11 tahun 2002.
Lebih lanjut diungkapkannya, dalam penertiban tersebut setiap pengendara kendaraan yang memakai pakaian ketat dan memperlihatkan lekuk anggota tubuh, serta wanita yang tidak menutup auratnya (jilbab) dan juga kaum pria yang memakai celana pendek dihentikan oleh petugas dan diingatkan agar memakai pakaian yang Islami.
"Bagi yang tidak memakai pakain sesuai dengan tuntunan syariat Islam, dibuatkan surat pernyataan dan kita nasehati agar memakai pakaian yang Islami," ujarnya.
Sementara bagi wanita yang tidak menutup kepalanya dengan jilbab, petugas memberikan jilbab secara gratis untuk dipakaikan. Setelah memakai jilbab, kepada yang bersangkutan dipersilahkan untuk melanjutkan kembali perjalanannya, terang Irsyadi lagi.
Sebagaimana terlihat, sejumlah petugas Satpol PP dan WH yang didampingi beberapa petugas kepolisian, terlihat berdiri di jalan dan menyetop setiap pengendara kendaraan yang tidak memakai pakaian Islami.
Kepada warga yang terjaring razia penertiban busana Islami itu, diingatkan oleh petugas untuk tidak mengulangi lagi dan agar memakai busana muslim disaat bepergian di luar rumah serta diharuskan menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya. (muchlis)
