Wakil Ketua II KONI Aceh Teuku Rayuan Sukma di Banda Aceh, Jumat menyatakan, bantuan dana tersebut akan dikirim langsung ke rekening masing-masing atlet dan pelatih sebesar Rp24 juta pada 10 Desember 2013.
Dikatakan, dari 35 orang yang menerima bantuan tersebut 24 orang diantaranya atlet yang meraih medali emas pada PON XVIII/2012 di Riau.
Bantuan untuk atlet berprestasi itu merupakan program KONI Aceh, yakni masing-masing mendapat intensif Rp2 juta/bulan, namun sampai akhir menjelang tahun 2013 belum juga cair.
"Para atlet sempat resah, seolah-olah KONI Aceh tidak memperhatikan mereka. Padahal sebenarnya bukan begitu, karena dana yang seharusnya diplotkan di Dinas Pemuda dan Olahraga pada tahun 2013 tidak dimasukkan," katanya.
Akhirnya, KONI Aceh melakukan pendekatan dengan Gubernur dan DPR Aceh dan akhirnya dianggarkan pada APBA Perubahan.
"Karena APBA perubahan 2013 baru disahkan September dan cair Nopember, maka baru sekarang ini bisa direalisasikan," katanya.
Rayuan menganggap wajar apabila atlet dan pelatih berprestasi di Aceh merasa resah, karena sampai saat ini mereka memang belum sekali pun menerima dana bantuan dari KONI Aceh.
"Jadi, sekarang para atlet dan pelatih tidak perlu resah, karena hak kalian akan segera cair, paling lambat Selsa (10/12)," katanya.
Ia menjelaskan, sebelum cairnya dana pembinaan tersebut, pihaknya akan melakukan pertemuan dengan seluruh atlet dan pelatih penerima bantuan, pada Sabtu (7/12) guna memberi penjelasan, motivasi dan harapan kepada mereka supaya tetap giat berlatih.
Ditegaskan juga bahwa untuk menjaga tidak terjadinya hal-hal yang tidak diharapkan, pihaknya sudah meminta Bendahara KONI Aceh mentransfer dana tersebut langsung ke rekening atlet/pelatih yang bersangkutan.
Terhadap atlet yang dipanggil Pelatnas, dia menyebutkan KONI Aceh hanya bisa membantu Rp2,5 juta per atlet untuk biaya keberangkatan ke Jakarta, sedangkan biaya lain tidak bisa diberikan, karena sudah mendapat bantuan khusus dari Panitia Pelatnas.
"Kalau KONI Aceh juga memprogramkan bantuan untuk atlet Pelatnas, nanti akan terjadi tumpang tindih pembayarannya dan dikhawatirkan bakal menjadi temuan," kata Rayuan.
