Lhokseumawe, 19/12 (Antara) - Rancangan Qanun Anggaran Pendapatan Belanja Kota (APBK) Lhokseumawe tahun 2014 disahkan, setelah semua fraksi menyetujuinya pada sidang paripurna, Rabu (18/12).
Pada Raqan APBK 2014 disebutkan pendapatan sebesar Rp774.232.288.909, sedangkan untuk belanja daerah sebesar Rp779.472.794.437. Dari total belanja daerah tersebut, terjadi surplus (defisit) sebesar Rp32.240.505.528.
Pada penyampaian pendapat akhir fraksi, Ketua Fraksi Partai Aceh Jamaluddin menyoroti masalah ketimpangan pembangunan di setiap kecamatan yang ditengarai pemerintah lebih memperhatikan kecamatan Banda Sakti.
Fraksi Partai Aceh juga menyinggung masalah sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) pada tahun 2013 harus dimanfaatkan secara maksimal untuk kepentingan masyarakat.
Sementara itu, fraksi dari Partai Demokrat yang dibacakan Hasbi menyatakan, pihaknya menyarankan agar dinas terkait yang menangani masalah teknis untuk pelayanan langsung kepada masyarakat, tidak mengurusi masalah pembangunan fisik, seperti Disdikpora yang dananya bersumber dari APBK Lhokseumawe, agar dikembalikan ke dinas PU untuk pembangunan fisik.
Pihaknya juga meminta kepada eksekutif agar legislatif dilibatkan dalam program dan kegiatan. Begitu juga dengan dana Otsus keterlibatan pihak dewan tidak pernah didalamnya, baik untuk koordinasi maupun kossultasi.
Sedangkan fraksi dari koaliasi yang dibacakan Marliah A Wahab menyebutkan, optimalisasi pelayanan kesehatan harus ditingkatkan, serta bagi guru-guru berprestasi hendaknya pemerintah dapat memberikan apreasiasi berupa penghargaan.
Begitu juga dengan pembangunan fisik, dinas terkait harus mengawasi mulai dari proses awal hingga selesai agar berbagai proyek tersebut dapat dilakukan dengan sebaik mungkin.
Laporan gabungan komisi menekankan kepada eksekutif agar aset-aset daerah yang masih bermasalah dengan Kabupaten Aceh Utara hendaknya dapat segera diselesaikan.
Ia mengharapkan agar realisasi APBK 2014 direalisasikan ditriwulan pertama agar pembangunan dapat berjalan sebagaimana diharapkan. (muchlis)
