Banda Aceh, 6/12 (Antara) - Lembaga internasional Mercy Corp mendorong radio sebagai penyalur informasi utama dalam pengurangan resiko bencana (PRB) oleh kemungkinan gempa dan tsunami kembali menerpa Aceh.
Social Media Center Officer Mercy Corps Indonesia Diah Rahmawati Utami di Meulaboh, Kamis mengatakan, gempa dan tsunami masih berpeluang menerpa Provinsi Aceh karena terletak dihamparan laut lepas Samudera Hindia apalagi berada di pertemuan lempeng Indo-Australia.
"Kemungkinan gempa tsunami ada, kalaupun sudah pernah mendapat tsunami 2004, karena secara geografis Aceh terbuka dengan hamparan Samudera Hindia apalagi termasuk kawasan Megathurs Mentawai," katanya.
Mercy Corp Indonesia memberikan pelatihan kepada sejumlah radio swasta di Kabupaten Aceh Barat, di auditorium RRI Stasiun Meulaboh dengan harapan radio satu persepsi dalam upaya pengurangan resiko bencana dengan melibatkan BPBD, RAPI, Orari dan BMKG.
Katanya, Mercy Corps memfokuskan readi program mengurangi resiko bencana dikawasan yang diperkirakan menjadi daerah terdampak wilayah yang merupakan sumber gempa paling besar (Megathurs Mentawai) yakni Kabupaten Kepulauan Mentawai, Meulaboh, Nias, Bengkulu dan Padang.
"Kita bukan bermaksud menakut-nakuti, tapi kita menginginkan edukasi bahwa kalau terjadi kita sudah siap, semua pihak mengetahi perannya sehingga resiko bencana itu dapat tertekan,"imbuhnya.
Lebih lanjut dikatakan, menurut kajian pihaknya masyarakat yang daerahnya pernah dilanda gempa dan tsunami sudah menyepelekan peluang tsunami kembali menerpa malahan diaggap sebagai "arisan" akan melanda daerah lain.
Karena itu menurut Utami, disinilah peran pihak-pihak berkompeten seperti BPBD, Rapi, Orari dan Radio didaerah-daerah mengarahkan masyarakat untuk mengurangi resiko bencana diterima masyarakat.
Menurut dia, peran stek holder yang harusnya menjadi garda terdepan itu selama ini terputus, tidak terkoneksi secara baik sehingga butuh upaya menyatukan semua pihak ini sehingga bila terjadi bencana sudah siap.
"Ini juga merupakan salah satu tujuan kegiatan ini, saat dilanda gempa dan tsunami semua pihak sudah terkoneksi menyampaikan informasi kepada masyarakat melalui corong radio,"katanya menambahkan.
Social Media Center Officer Mercy Corps Indonesia Diah Rahmawati Utami di Meulaboh, Kamis mengatakan, gempa dan tsunami masih berpeluang menerpa Provinsi Aceh karena terletak dihamparan laut lepas Samudera Hindia apalagi berada di pertemuan lempeng Indo-Australia.
"Kemungkinan gempa tsunami ada, kalaupun sudah pernah mendapat tsunami 2004, karena secara geografis Aceh terbuka dengan hamparan Samudera Hindia apalagi termasuk kawasan Megathurs Mentawai," katanya.
Mercy Corp Indonesia memberikan pelatihan kepada sejumlah radio swasta di Kabupaten Aceh Barat, di auditorium RRI Stasiun Meulaboh dengan harapan radio satu persepsi dalam upaya pengurangan resiko bencana dengan melibatkan BPBD, RAPI, Orari dan BMKG.
Katanya, Mercy Corps memfokuskan readi program mengurangi resiko bencana dikawasan yang diperkirakan menjadi daerah terdampak wilayah yang merupakan sumber gempa paling besar (Megathurs Mentawai) yakni Kabupaten Kepulauan Mentawai, Meulaboh, Nias, Bengkulu dan Padang.
"Kita bukan bermaksud menakut-nakuti, tapi kita menginginkan edukasi bahwa kalau terjadi kita sudah siap, semua pihak mengetahi perannya sehingga resiko bencana itu dapat tertekan,"imbuhnya.
Lebih lanjut dikatakan, menurut kajian pihaknya masyarakat yang daerahnya pernah dilanda gempa dan tsunami sudah menyepelekan peluang tsunami kembali menerpa malahan diaggap sebagai "arisan" akan melanda daerah lain.
Karena itu menurut Utami, disinilah peran pihak-pihak berkompeten seperti BPBD, Rapi, Orari dan Radio didaerah-daerah mengarahkan masyarakat untuk mengurangi resiko bencana diterima masyarakat.
Menurut dia, peran stek holder yang harusnya menjadi garda terdepan itu selama ini terputus, tidak terkoneksi secara baik sehingga butuh upaya menyatukan semua pihak ini sehingga bila terjadi bencana sudah siap.
"Ini juga merupakan salah satu tujuan kegiatan ini, saat dilanda gempa dan tsunami semua pihak sudah terkoneksi menyampaikan informasi kepada masyarakat melalui corong radio,"katanya menambahkan.
