Banda Aceh, 22/12 (Antara) - Wakil Ketua MPR RI Ahmad Farhan Hamid mengatakan guru bertanggungjawab dan mempunyai tugas mulia untuk mencetak dan menyiapkan generasi muda terdidik untuk menakhodai Indonesia di masa mendatang.
"Sebaliknya guru pula yang bisa mendatangkan bencana besar jika tidak mampu menyiapkan generasi yang terdidik dan produktif," ucap Farhan dalam orasi ilmiahnya pada wisuda 1.335 lulusan pendidikan guru dalam jabatan di Universitas Almuslim, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, Minggu.
Dikatakan, untuk menunjang kesiapan generasi penerus, pemerintah melakukan sejumlah terobosan, seperti pada tahun 2014, pemerintah membuka peluang untuk 100 guru SMA dan SMK dari Aceh untuk belajar ke perguruan tinggi terbaik di Indonesia di antaranya Universitas Indonesia dan ITB.
"Dalam melaksanakan program ini, pemerintah melalui Mendiknas menanggung semua biaya dan kebutuhan guru, untuk daerah lain se nusantara, pemerintah juga melaksanakan sejumlah program peningkatan mutu tenaga pendidik," ujar Farhan.
Terlebih, katanya, kini Indonesia memasuki fase yang sangat menentukan. Apakah negara ini akan bisa lebih baik di masa mendatang, tentunya itu tergantung pada kesiapan semua elemen bangsa untuk menjaganya.
Farhan menilai, selama ini kebijakan-kebijakan strategis yang diputuskan pemerintah pusat tidak membedakan daerah, seperti penyediaan sarana pendidikan berstatus negeri untuk mendidik anak bangsa. Untuk Aceh, dalam waktu yang tidak terlalu lama Universitas Almuslim akan dinegerikan.
Pada kesempatan itu anggota DPD-RI dari Aceh ini memuji rekrutmen camat dengan sistem seleksi terbuka oleh Bupati Bireuen H Ruslan M Daud.
Hal itu merupakan pertama kali dilakukan di Indonesia. Seleksi terbuka untuk jabatan camat sebagai bentuk transparansi dan menghindari kolusi dalam penempatan pejabat, katanya.(Heru)
"Sebaliknya guru pula yang bisa mendatangkan bencana besar jika tidak mampu menyiapkan generasi yang terdidik dan produktif," ucap Farhan dalam orasi ilmiahnya pada wisuda 1.335 lulusan pendidikan guru dalam jabatan di Universitas Almuslim, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, Minggu.
Dikatakan, untuk menunjang kesiapan generasi penerus, pemerintah melakukan sejumlah terobosan, seperti pada tahun 2014, pemerintah membuka peluang untuk 100 guru SMA dan SMK dari Aceh untuk belajar ke perguruan tinggi terbaik di Indonesia di antaranya Universitas Indonesia dan ITB.
"Dalam melaksanakan program ini, pemerintah melalui Mendiknas menanggung semua biaya dan kebutuhan guru, untuk daerah lain se nusantara, pemerintah juga melaksanakan sejumlah program peningkatan mutu tenaga pendidik," ujar Farhan.
Terlebih, katanya, kini Indonesia memasuki fase yang sangat menentukan. Apakah negara ini akan bisa lebih baik di masa mendatang, tentunya itu tergantung pada kesiapan semua elemen bangsa untuk menjaganya.
Farhan menilai, selama ini kebijakan-kebijakan strategis yang diputuskan pemerintah pusat tidak membedakan daerah, seperti penyediaan sarana pendidikan berstatus negeri untuk mendidik anak bangsa. Untuk Aceh, dalam waktu yang tidak terlalu lama Universitas Almuslim akan dinegerikan.
Pada kesempatan itu anggota DPD-RI dari Aceh ini memuji rekrutmen camat dengan sistem seleksi terbuka oleh Bupati Bireuen H Ruslan M Daud.
Hal itu merupakan pertama kali dilakukan di Indonesia. Seleksi terbuka untuk jabatan camat sebagai bentuk transparansi dan menghindari kolusi dalam penempatan pejabat, katanya.(Heru)
