Tips Dan Trik

Eks Kombatan GAM dan Korban Konflik Tempati Lokasi Translok

Bireuen, 30/12 (AntaraAceh) – Eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan masyarakat korban konflik mulai menempati rumah yang dibangun pemerintah di lokasi transmigrasi lokal di Desa Krueng Meuseugob, Kecamatan Simpang Mamplam, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh.
    
Penempatan rumah di lokasi eks transmigrasi nusantara yang sebelumnya telah terlantar sebab imbas konflik Aceh itu ditandai peresmian penempatan rumah oleh Bupati Bireuen H Ruslan M Daud di Krueng Meuseugob, pegunungan Simpang Mamplam, Senin.
    
Turut hadir Wakil Bupati Bireuen Mukhtar dan para pejabat Muspida setempat, ulama kharismatik Aceh Abu Tumin serta Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Batee Iliek, Darwis Djeunieb. Sementara dari Dinas Mobilitas Penduduk Aceh dihadiri Kabid Penempatan Transmigrasi Sofyan.
    
Bupati Bireuen H Ruslan M Daud mengatakan dengan ditempatinya rumah yang dibangun dengan dana APBN tahun 2013 itu diharapkan masyarakat yang selama ini tidak memiliki tempat berteduh dan pulang pada malam harinya, kini dapat menetap di lokasi translok.
    
"Ini sebagai salah satu upaya yang dilakukan Pemkab Bireuen dengan melobi pemerintah pusat dengan tujuan agar masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki lahan dapat menggarap lahan pertanian dan perkebunan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka," ucap Ruslan.
    
Pembukaan kembali lokasi eks transmigrasi itu, sebut Ruslan sebagai sebuah upaya untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat. Sebelumnya pada tahun 2010, satu lokasi translok lainnya yang sudah ditempati yaitu Buket Ceurana, Kecamatan Simpang Mamplam.
    
Ruslan mengatakan di Bireuen terdapat tujuh lokasi eks transmigrasi yang pada 1990-an pernah ditempati transmigran dari luar Aceh. Secara bertahap akan dibangun rumah. Selain itu akan dibuka dua lokasi baru yaitu Krueng Peuteutap dan Blang Paya, Kecamatan Peudada.
    
Bupati berkeinginan pada 2015, kawasan translok di Bireuen akan dijadikan kawasan Kota Terpadu Mandiri (KTM). Pada tahap mendatang, lokasi translok Cot Kruet Peudada akan dilengkapi dengan rumah. Begitu pula lokasi Blang Poroh di Kecamatan Jeunieb.
    
Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bireuen M Akmal mengatakan translok Krueng Meuseugob yang diresmikan ditempati 100 KK terdiri dari eks kombatan dan masyarakat korban konflik. Seperti halnya di Buket Ceurana juga ditempati 100 KK.
    
"Masih ada kekurangan seperti sarana air bersih yang belum terealisasi ke seluruh rumah, sebab anggaran yang tersedia terbatas, hanya dapat dibangun dua unit sumur bor, begitupun hal itu akan ditangani Pemkab Bireuen," ucap Akmal.
    
Lokasi translok Krueng Meuseugob digarap dengan dana APBN Rp5 miliar. Selain untuk pembangunan 100 unit rumah, juga perkerasan jalan lingkungan, talud, balai desa dan gudang. Pemkab Bireuen membantu bibit tanaman dan pupuk. Sementara Dinas Mobilitas Penduduk Provinsi Aceh menanggung jatah hidup selama setahun.
    
Topgun, pengurus kelompok tani di kawasan translok itu mengatakan setelah perdamaian Aceh. Dia bersama dengan sejumlah eks kombatan lainnya yang turun gunung mulai membersihkan lokasi eks transmigrasi bersama masyarakat hingga kini menjadi perkampungan baru. (Murdeli)
Share this post :
Tips Dan Trik
Tips Dan Trik
 
Design By Gamiah | CSS | Support
Copyright © 2013. Antara Aceh
Pedoman Media Siber
REDAKSI