Kepala Dua, Depok (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan anggota Korps Brigade Mobil (Brimob) Kepolisian RI untuk terus mengasah kemampuan dan juga penguasaan teknologi sehingga tugas yang dijalankan dapat dilaksanakan dengan baik.

"Sebagai satuan elit kepolisian, Korps Brimob harus pertajam kemampuan dan memiliki kemampuan menangani kejahatan berintensitas tinggi, huru-hara, terorisme dan kriminal bersenjata," kata Presiden saat menyampaikan sambutan dalam upacara penyerahan gelar warga kehormatan Korps Brimob di Markas Komando Brimob Kelapa Dua, Depok, Jabar, Jumat sore.

Presiden mengatakan di tengah perkembangan zaman di satu sisi dan juga akar sejarah Brimob sebagai satuan kepolisian yang berkemampuan istimewa di sisi lain maka mau tidak mau upaya mengasah kemampuan di segala bidang harus dilakukan.

"Juga harus mampu melakukan operasi pencarian dan penyelamatan. Tidak hanya itu pada tataran internasional Korps Brimob bergabung pada unit Polisi Perdamaian Internasional yang bertugas di Darfour Sudan di bawah PBB," kata Kepala Negara.

Presiden mengingatkan sejarah Brimob yang gemilang sejak perannya dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya saat masih menjadi satuan Polisi Istimewa di bawah pimpinan M Yasin hingga operasi Trikora dan Dwikora dengan adanya peran Anton Sudjarwo, maka hingga saat ini Brimob masih merupakan unit khusus di Kepolisian dengan tugas dan tantangan yang berat.

"Di era reformasi dan konsolidasi, tugas dan tanggung jawab Korps Brimob tidak mudah. Sebagai pelindung dan pengayom masyarakat sekaligus garda terdepan dalam menghadapi ancaman dan gangguan dalam negeri," kata Presiden Yudhoyono.

Kepala Negara berpesan agar anggota Brimob terus mengembangkan diri melalui peningkatan kemampuan dan melaksanakan tugasnya dengan baik.

Presiden Yudhoyono menerima Brevet keanggotaan Brimob berupa lambang roda dengan delapan arah mata angin menandai penganugerahan sebagai warga kehormatan Brimob.

Upacara berlangsung pada pukul 15.10 WIB diikuti oleh delapan detasemen upacara yang berasal dari perwakilan berbagai satuan Brimob dari seluruh kepolisian daerah dan unit-unit yang ada di Brigade Mobil.

Hadir dalam acara tersebut, Ibu Negara Ani Yudhoyono, Kapolri Jenderal (Pol) Sutarman, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Komandan Korps Brimob Irjen (Pol) M Rum Murkal dan sejumlah pejabat lainnya.

Upacara dimeriahkan dengan penampilan lintasan sejarah Kepolisian khususnya Korps Brimob termasuk Pasukan Perdamaian PBB kontingen Kepolisian yang tergabung dalam UNAMID (United Mission in Darfur) di Darfur.

Personel Polri yang tergabung dalam UNAMID mendemonstrasikan kemampuan pengamanan VVIP dan juga menghalau aksi demonstrasi.

Bertindak sebagai Komandan Upacara Komisaris Besar (Pol) Drs. Setyobudi Mumpuni.

Upacara berlangsung di bawah guyuran hujan sehingga Presiden selaku inspektur upacara dan seluruh peserta upacara mengikuti kegiatan tersebut di bawah guyuran hujan.

Pemberian ucapan selamat dan juga foto bersama dilangsungkan di lapangan sehingga berada di bawah guyuran hujan. Tanpa canggung dan spontan baik Presiden Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono mengikuti sesi tersebut meski kehujanan.

Presiden selama mengikuti acara mengenakan pakaian dinas lapangan Brimob berwarna hitam, dipadu dengan celana panjang pakaian dinas lapangan berwarna cokelat. Tak lupa Kepala Negara pun mengenakan baret hitam khas Brimob.
(P008*G003/T007)