"Secara simbolik, penyerahan bantuan jadup dari Kemensos itu dilakukan di Kantor Bupati Aceh Tengah pada Kamis (14/11)," kata Kabag Humas dan Protokol Sekdakab Aceh Tengah Mustafa Kamal di Takengon, Jumat.

Penyerahan bantuan jadup korban gempa itu dihadiri anggota Komisi VIII DPR RI Raihan Iskandar, dan perwakilan Kementerian Sosial (Kemensos) yakni Kasubbid Pemulihan dan penguatan sosial Nimasjitoh Tri Siswandeni.

Nimasjitoh menyebutkan bantuan jaminan hidup yang diberikan terhitung enam hari pada masa tanggap darurat dengan jumlah bantuan sebesar Rp6 ribu/jiwa, sehingga total dana yang disalurkan sebesar Rp1,748 miliar untuk 48.563 jiwa yang terdata sebagai pengungsi gempa. 

Dana bantuan jadup tersebut akan disalurkan secara tunai kepada masyarakat korban gempa. 

"Kemensos RI memiliki program dan kegiatan banyak, salah satunya santunan untuk korban bencana alam gempa di Aceh Tengah. Untuk itu sudah dilakukan verifikasi," katanya menjelaskan. 

Sementara itu, anggota Komisi VIII DPR Raihan Iskandar berharap agar bantuan bisa disalurkan dengan baik ke masyarakat. Itu salah satu bentuk perhatian pemerintah terhadap masyarakat yang tertimpa bencana.

Gempa berkekuatan 6,2 skala richter menguncang dataran tinggi "Tanah Gayo" yang juga meliputi Kabupaten Bener Meriah pada 2 Juli 2013.

Bupati Aceh Tengah Nasaruddin menilai positif karena dapat membantu meringankan korban gempa yang saat ini masih membangun hunian secara sederhana. 

Lebih lanjut Nasaruddin mengatakan bantuan yang disalurkan Pemerintah pusat melalui Kemensos dalam bentuk jaminan hidup berbeda dengan bantuan "Cash For Work" selama ini.

"Cash for Work berbeda, ini dari Kemensos berupa Jadup, sedangkan mekanisme penyaluran Cash for Work masih sedang dalam proses dan ditangani oleh BNPB. Kita berharap dalam waktu yang tidak lama lagi juga akan disalurkan kepada masyarakat," kata Bupati menjelaskan.(*)