Lhokseumawe, 29/12 (Antara) - Wali Kota Lhokseumawe Suaidi Yahya meresmikan pembangunan kompleks perumahan Korpri di Gampong Jeulikat, Kecamatan Blang Mangat, Sabtu (28/12).
Developer pembangunan kompleks perumahan Korpri Mahlil mengatakan, rumah yang akan dibangun sebanyak 2.500 unit, dan untuk tahap pertama dibangun 1.000 unit terlebih dahulu. Luas area untuk pertapakan rumah sebanyak 2.500 unit 22 hektare.
Tipe rumah yang dibangun nantinya adalah tipe 36. Untuk fasilitas umum yang dibangun nantinya adalah lapangan olah raga, rumah ibadah dan jalan utama seluas 10 meter serta jalan lingkungan seluas 7 meter. Pembangunan rumah tersebut, merupakan subsidi dari pemerintah dengan harga jual Rp88 juta/unit.
Sementara itu, Wali Kota Suaidi mengatakan, Pemerintah Kota Lhokseumawe sangat mendukung dan berupaya untuk menyukseskan pembangunan perumahan korpri tersebut.
Untuk tujuan pengembangan wilayah perkotaan, kawasan di sekitar kompleks perumahan dimaksud akan dijadikan sebagai kota mini di Kecamatan Blang Mangat. Bahkan, untuk mendukung rencana tersebut, luas jalan di Gampong Jeulikat sebagai akses utama ke daerah itu akan diperlebar dengan melakukan pembebasan lahan.
Oleh karena itu, ia memberikan apreasiasi besar terhadap masyarakat Gampong Jeulikat atas bantuan dan keterbukaannya terhadap program pembangunan di kawasan itu, serta sangat mengharapkan dukungan dari semua elemen masyarakat agar semua program pembangunan dapat terlaksana dengan baik.
Sementara itu, hadir pada acara itu Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Wilayah Pasee Tgk Zulkarnaini Hamzah, yang mengharapkan kepada Pemkot Lhokseumawe agar selain membangun perumahan juga memikirkan lagi pembangunan perumahan untuk masyarakat miskin dan upaya percepatan pertumbuhan ekonomi rakyat.
Anggota DPD RI Ir Mursyid juga menambahkan, program pembangunan perumahan dimaksud tidak terlepas dari peran serta pemerintah daerah dalam melobi pemerintah pusat agar diberi subsidi terhadap pembangunan perumahan tersebut. Semoga upaya yang dilakukan oleh Pemkot Lhokseumawe dalam memikirkan perumahan kepada rakyatnya, dapat ditiru oleh daerah lain di Aceh.
Kondisi pembangunan perumahan yang dibangun berdekatan dengan kompleks Brimob Jeulikat. Lokasinya berada diatas perbukitan dan bentuk lahan perumahan yang dibangun mengikuti bentuk perbukitan, serta terdapat waduk alam seluas 5 hektare diantara celah perbukitan.
Di lokasi itu juga merupakan bekas pemukiman masa lalu sejak abad 15, yang ditandai dengan banyak ditemukan sisa pecahan gerabah dan juga disisi barat perumahan terdapat rumah makam masa lalu. (muchlis)
Developer pembangunan kompleks perumahan Korpri Mahlil mengatakan, rumah yang akan dibangun sebanyak 2.500 unit, dan untuk tahap pertama dibangun 1.000 unit terlebih dahulu. Luas area untuk pertapakan rumah sebanyak 2.500 unit 22 hektare.
Tipe rumah yang dibangun nantinya adalah tipe 36. Untuk fasilitas umum yang dibangun nantinya adalah lapangan olah raga, rumah ibadah dan jalan utama seluas 10 meter serta jalan lingkungan seluas 7 meter. Pembangunan rumah tersebut, merupakan subsidi dari pemerintah dengan harga jual Rp88 juta/unit.
Sementara itu, Wali Kota Suaidi mengatakan, Pemerintah Kota Lhokseumawe sangat mendukung dan berupaya untuk menyukseskan pembangunan perumahan korpri tersebut.
Untuk tujuan pengembangan wilayah perkotaan, kawasan di sekitar kompleks perumahan dimaksud akan dijadikan sebagai kota mini di Kecamatan Blang Mangat. Bahkan, untuk mendukung rencana tersebut, luas jalan di Gampong Jeulikat sebagai akses utama ke daerah itu akan diperlebar dengan melakukan pembebasan lahan.
Oleh karena itu, ia memberikan apreasiasi besar terhadap masyarakat Gampong Jeulikat atas bantuan dan keterbukaannya terhadap program pembangunan di kawasan itu, serta sangat mengharapkan dukungan dari semua elemen masyarakat agar semua program pembangunan dapat terlaksana dengan baik.
Sementara itu, hadir pada acara itu Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Wilayah Pasee Tgk Zulkarnaini Hamzah, yang mengharapkan kepada Pemkot Lhokseumawe agar selain membangun perumahan juga memikirkan lagi pembangunan perumahan untuk masyarakat miskin dan upaya percepatan pertumbuhan ekonomi rakyat.
Anggota DPD RI Ir Mursyid juga menambahkan, program pembangunan perumahan dimaksud tidak terlepas dari peran serta pemerintah daerah dalam melobi pemerintah pusat agar diberi subsidi terhadap pembangunan perumahan tersebut. Semoga upaya yang dilakukan oleh Pemkot Lhokseumawe dalam memikirkan perumahan kepada rakyatnya, dapat ditiru oleh daerah lain di Aceh.
Kondisi pembangunan perumahan yang dibangun berdekatan dengan kompleks Brimob Jeulikat. Lokasinya berada diatas perbukitan dan bentuk lahan perumahan yang dibangun mengikuti bentuk perbukitan, serta terdapat waduk alam seluas 5 hektare diantara celah perbukitan.
Di lokasi itu juga merupakan bekas pemukiman masa lalu sejak abad 15, yang ditandai dengan banyak ditemukan sisa pecahan gerabah dan juga disisi barat perumahan terdapat rumah makam masa lalu. (muchlis)