Banda Aceh, 27/12 (Antara) - Pihak kepolisian terpaksa melepaskan tembakan peringatan untuk membubarkan massa yang mulai melakukan tindakan anarkis ketika mendatangi kantor Gubernur Aceh di Banda Aceh, Jumat petang.
Pantaun wartawan, massa yang sebagian besar kaum perempuan itu sejak pagi sudah mendatangi kantor gubernur untuk meminta bantuan modal dari gubernur.
Namun hingga pukul 17.00 WIB, pemerintah tidak merespon proposal yang telah diajukan, sehingga mereka kesal dan melakukan tindakan anarkis dengan memecahkan pintu utama kantor gubernur.
Selain memecahkan pintu kaca, massa yang berjumlah seribuan orang itu juga merusak pot-pot bunga yang ada di halaman kantor gubernur.
Oleh karenanya, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, maka polisi terpaksa melepaskan tembakan peringatan, sehingga massa bubar.
Anak-anak yang juga ikut dalam aksi tersebut sempat histeris mendengar letusan senjata.
Masyarakat sejak pukul 10.00 WIB sudah berkumpul di kantor Gubernur Aceh untuk menunggu bantuan dari proposal yang telah mereka ajukan ke gubernur.
Suasana di kantor gubernur yang berada di Jalan T Nyak Arief itu semakin memanas karena ratusan warga kecewa menyusul tidak diresponnya proposal mereka oleh pemerintah.
Massa laki-laki dan perempuan yang ikut memboyong anak-anaknya yang mengajukan proposal berasal dari berbagai kabupaten dan kota di Aceh. (Azhari)
Pantaun wartawan, massa yang sebagian besar kaum perempuan itu sejak pagi sudah mendatangi kantor gubernur untuk meminta bantuan modal dari gubernur.
Namun hingga pukul 17.00 WIB, pemerintah tidak merespon proposal yang telah diajukan, sehingga mereka kesal dan melakukan tindakan anarkis dengan memecahkan pintu utama kantor gubernur.
Selain memecahkan pintu kaca, massa yang berjumlah seribuan orang itu juga merusak pot-pot bunga yang ada di halaman kantor gubernur.
Oleh karenanya, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, maka polisi terpaksa melepaskan tembakan peringatan, sehingga massa bubar.
Anak-anak yang juga ikut dalam aksi tersebut sempat histeris mendengar letusan senjata.
Masyarakat sejak pukul 10.00 WIB sudah berkumpul di kantor Gubernur Aceh untuk menunggu bantuan dari proposal yang telah mereka ajukan ke gubernur.
Suasana di kantor gubernur yang berada di Jalan T Nyak Arief itu semakin memanas karena ratusan warga kecewa menyusul tidak diresponnya proposal mereka oleh pemerintah.
Massa laki-laki dan perempuan yang ikut memboyong anak-anaknya yang mengajukan proposal berasal dari berbagai kabupaten dan kota di Aceh. (Azhari)
