Tips Dan Trik

Pemimpin daerah terbaik harus "diwakafkan" ke negara

Pewarta: Ajat Sudrajat

Bandung (Antara) - Pemimpin daerah yang memiliki kemampuan dan rekam jejak (track record) terbaik harus bisa "diwakafkan" untuk negara dan bangsa Indonesia, agar menjadi pemimpin nasional atau calon presiden atau wakil presiden, kata peneliti senior masalah politik di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhroh.

"Siapa pun. Siapa pun itu pemimpin daerah yang bagus dan terbaik itu harus 'diwakafkan' untuk negara, untuk menjadi capres atau cawapres," ujarnya dalam diskusi "Peluang Pemimpin Daerah Menuju Istana" di Kota Bandung, Minggu.

Doktor ilmu politik dari Curtin University, Perth, Australia, itu menilai kecilnya peluang kepala daerah untuk menjadi pemimpin nasional karena tidak berfungsinya sistem partai dalam kaderisasi.

"Partai politik tidak bisa menjalankan fungsinya, yakni fungsi partai kader. Kita tidak menyalahkan satu dua elemen kesalahan kita, karena kita tak mampu memutuskan oligarki partai. Hal itu ada terus karena ada pihak-pihak yang menikmati. Di birokrasi juga ada, tapi di partai politik lebih luar biasa," katanya.

Master ilmu politik dari The Flinders University, Adelaide, Australia, tersebut menyatakan bahwa pemilihan umum (pemilu) legislatif dan pemilu presiden (pilpres) 2014 bisa menjadi proses demokrasi yang benar-benar demokratis, adil, dan semua pihak bisa mencapainya secara damai.

"Jangan sampai pemilu nanti ini banyak menimbulkan satu rumor, SARA apalagi. Jangan," katanya.

Menurut dia, menjadi seorang calon presiden/wakil presiden bukanlah hal mudah dan memang benar semua warga negara punya hak konstitusional untuk bisa mencalonkan dirinya sebagai pemimpin nasional.

Ia menilai, "Artinya memang betul, kita punya hak konstitusional, tapi bukan berarti kita tidak tahu diri. Karena jadi RI satu atau dua penuh persyaratan, dan persyaratan itu bisa mengukur. Artinya, wong jadi kepala daerah saja nggak pernah, lalu kita tiba-tiba jadi capres. Dari mana itu modelnya?"

Menurut dia, saat ini sudah saatnya pimpinan partai politik untuk mendengarkan siapa saja kadernya di daerah yang memang pantas menjadi pemimpin nasional, menjadi capres/cawapres.

Pada kesempatan tersebut, alumni Universitas Jember (Unej) Jawa Timur itu juga mengajak media massa sebagai bagian dari negara ini untuk mendorong pemimpin daerah terbaik tersebut untuk maju menjadi pemimpin nasional.

"Media memiliki peran untuk mengenal ke publik bahwa ada pemimpin daerah yang layak jadi pemimpin nasional," demikian Siti Zuhroh. (*)
Editor: Priyambodo RH

COPYRIGHT © 2013
Share this post :
Tips Dan Trik
Tips Dan Trik
 
Design By Gamiah | CSS | Support
Copyright © 2013. Antara Aceh
Pedoman Media Siber
REDAKSI