Tips Dan Trik

Investor Yakin ''Goncangan" Indonesia-Australia Tidak Lama

Banda Aceh, 21/11 (Antara) - Mahasiswa Indonesia kandidat Doktor bidang Hukum Investasi di Monash University, Melbourne, Austaralia,  Azhari Yahya menyatakan, para investor masih sangat yakin bahwa "kegoncangan" politik antara kedua negara itu tidak akan berlangsung lama.
     
"Mereka (investor) yakin pelan-pelan akan kembali ke titik normal. Singkatnya, animo bisnis mereka belum (mudah-mudahan tidak) tergoyahkan dengan isu penyadapan itu," katanya kepada Antara di Australia melalui surat elektronik (e-mail), Kamis.
     
Dikatakan, secara politis kasus penyadapan itu jelas memberi dampak yang kurang baik terhadap hubungan diplomasi kedua negara (Indonesia-Australia). 
     
Jika kondisi semakin memburuk, tidak menutup kemungkinan akan berimbas kepada kondisi investasi kedua negara. 
     
"Namun sejauh pengamatan saya sampai detik ini kondisi investasi itu masih berjalan normal seperti biasa. Belum ada aksi penarikan modal investasi Indonesia yang ditanam di Australia. Demikian juga sebaliknya. Para investor Australia masih tetap meneruskan bisnisnya di Indonesia," tuturnya.
     
Namun, katanya, perlu dicatat juga bahwa yang namanya investasi itu business oriented. Orientasi investasi adalah bagaimana mendapatkan keuntungan semakimal mungkin dengan modal investasi yang sewajar mungkin. 
     
Karena itu, lanjutnya, untuk mencapai tujuan tersebut, hal-hal atau isu-isu yang sifatnya dapat mengganggu proses investasi seperti isu penyadapan sedapat mungkin kalau bisa dihindari. 
     
Dengan kata lain, kalau bisa yang semacam itu diabaikan saja dulu tidak perlu harus gegebah mengambil sikap, kecuali  jika memang kondisinya sudah sangat rumit dimana menuntut investor untuk segera bersikap, kata Azhari yang juga dosen Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh. 
     
Menyangkut nasib promosi investasi Aceh di Australia, ia menyatakan, isu penyadapan tidak menyurutkan animo investor Australia untuk menanam modalnya di Aceh. 
     
Isu ini masih berada pada pembicaraan level atas, antara pimpinan kedua negara belum masuk pada tataran pelaku bisnis, ujarnya. 
     
Dikatakan, bagi investor asal negara kangguru ini, Aceh menjadi salah satu destinasi investasi yang menarik karena memiliki berbagai keanekaragaman sumber daya alamnya yang cukup menjanjikan. 
     
Untuk itu pula jenis investasi yang menjanjikan adalah investasi yang bergerak di bidang exploitasi sumber daya alam (natural-resource seeking investment). 
     
Secara teori, para investor yang bergerak dalam bidang jenis investasi ini tidak mudah terpengaruh dengan isu-isu politik yang kadang kala tidak jelas ujung pangkalnya. 
     
Bagi mereka yang penting adalah bagaimana bisa beroperasi semaksimal mungkin di negera tujuan untuk mendapatkan hasil semaksimal mungkin juga. 
     
"Sekali lagi, saya yakin bahwa 'kekurang-harmonisan' hubungan politik Australia-Indonesia akibat isu penyadapan itu tidak membuat mereka mengurungkan niatnya untuk menanam modalnya di Aceh. Saya yakin bahwa investasi Australia di Aceh ke depan akan tetap berlanjut," demikian Azhari Yahya. (Heru Dwi S)

Share this post :
Tips Dan Trik
Tips Dan Trik
 
Design By Gamiah | CSS | Support
Copyright © 2013. Antara Aceh
Pedoman Media Siber
REDAKSI