Banda Aceh, 5/12 (Antara) - Pemkab melalui Dinas Perindagkop bekerjasama dengan Dekranas Bireuen memberikan pelatihan pembuatan atau anyaman tikar dari daun pandan bagi masyarakat di kabupaten itu.
Kadis Perindagkop dan UKM Bireuen, Darwansyah di Bireuen, Kamis mengatakan kegiatan itu dilaksanakan untuk melatih para ibu rumah tangga yang memiliki profesi dan potensi dibidang anyaman.
Wilayah yang berpotensi dikembangkan anyaman daun pandan yaitu Kecamatan Pandrah, Bireuen karena kawasan itu terdapat tanaman pandan yang mudah dimamfaatkan oleh masyarakat .
Ketua Umum Dekranas Bireuen, Faridah Adam yang juga Istri Bupati Bireuen menjelaskan menganyam merupakan proses menjalin daun, lidi, rotan, akar, buluh dan beberapa jenis tumbuhan yang lain.
Beberapa jenis barang unik dihasilkan melalui anyaman, seperti tikar, tas, sandal, kotak tissue dan lain lain. Bahan dasar anyaman yang terkenal selain rotan adalah anyaman daun pandan.
Kadis Perindagkop dan UKM Bireuen, Darwansyah di Bireuen, Kamis mengatakan kegiatan itu dilaksanakan untuk melatih para ibu rumah tangga yang memiliki profesi dan potensi dibidang anyaman.
Wilayah yang berpotensi dikembangkan anyaman daun pandan yaitu Kecamatan Pandrah, Bireuen karena kawasan itu terdapat tanaman pandan yang mudah dimamfaatkan oleh masyarakat .
Ketua Umum Dekranas Bireuen, Faridah Adam yang juga Istri Bupati Bireuen menjelaskan menganyam merupakan proses menjalin daun, lidi, rotan, akar, buluh dan beberapa jenis tumbuhan yang lain.
Beberapa jenis barang unik dihasilkan melalui anyaman, seperti tikar, tas, sandal, kotak tissue dan lain lain. Bahan dasar anyaman yang terkenal selain rotan adalah anyaman daun pandan.
Dinas Perindagkop dan UKM Bireuen berinisiatif menumbuhkan kembali anyaman tikar di Aceh melalui pelatihan tersebut. Tujuan pelatihan itu dapat menumbuhkan kembali salah satu budaya Aceh yaitu menganyam tikar. (Yudi WBC)