Jakarta (ANTARA News) - Gadget bersistem operasi (OS) Android sekarang rentan terkena serangan virus dan semacamnya seperti malware.
"Ancaman semakin nyata menilik jumlah perangkat ber-OS Android kini makin banyak," kata Ragib Hasan, profesor ilmu komputer dari Universitas Alabama-Brimingham sebagaimana diberitakan www.dispatch.com.
"Dengan banyaknya perangkat Android berarti membuat banyak pelaku kriminal dunia maya sangat berminat mengembangkan perangkat lunak jahat semacam malware. Itu adalah perangkat lunak yang diciptakan untuk menyusup atau merusak sistem gadget," lanjutnya.
Malware sering dipakai oleh para peretas untuk mencuri password, mengunduh suatu program, mengirimkan pesan dan berbagai aktivitas gadget lain yang berlangsung tanpa diketahui oleh sang pemilik. Bahkan, yang lebih parah malware dengan berbagai variannya seperti Trojan horse dapat mencuri username dan password dari Internet banking.
Parahnya, perangkat lunak jahat tersebut sering menyamar sebagai sebuah program yang sangat bermanfaat dan bisa diunduh di Google Play Store.
Berdasarkan studi dari Department of Homeland Security Amerika Serikat, 79 persen malware ditujukan untuk Android. Sementara itu, sebanyak 19 persen adalah perangkat ber-OS Symbian dan masing-masing satu persen untuk iOS Apple, Blackberry dan Windows Mobile.
Perusahaan pengembang perangkat lunak keamanan Trend Micro pada Agustus melaporkan, terdapat sekitar 718 ribu aplikasi rentan berisi malware per Juni. Angka itu meningkat 41 persen sejak penghujung Maret.
Pakar teknologi informasi dari ICSA Labs Roger Thompson mengatakan akan lebih aman bagi para pemilik gadget jika memiliki antivirus.
"Jika anda memiliki antivirus yang update di ponsel anda, itu akan lebih aman," tegasnya.
Penerjemah: Anom Prihantoro
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © 2013
"Ancaman semakin nyata menilik jumlah perangkat ber-OS Android kini makin banyak," kata Ragib Hasan, profesor ilmu komputer dari Universitas Alabama-Brimingham sebagaimana diberitakan www.dispatch.com.
"Dengan banyaknya perangkat Android berarti membuat banyak pelaku kriminal dunia maya sangat berminat mengembangkan perangkat lunak jahat semacam malware. Itu adalah perangkat lunak yang diciptakan untuk menyusup atau merusak sistem gadget," lanjutnya.
Malware sering dipakai oleh para peretas untuk mencuri password, mengunduh suatu program, mengirimkan pesan dan berbagai aktivitas gadget lain yang berlangsung tanpa diketahui oleh sang pemilik. Bahkan, yang lebih parah malware dengan berbagai variannya seperti Trojan horse dapat mencuri username dan password dari Internet banking.
Parahnya, perangkat lunak jahat tersebut sering menyamar sebagai sebuah program yang sangat bermanfaat dan bisa diunduh di Google Play Store.
Berdasarkan studi dari Department of Homeland Security Amerika Serikat, 79 persen malware ditujukan untuk Android. Sementara itu, sebanyak 19 persen adalah perangkat ber-OS Symbian dan masing-masing satu persen untuk iOS Apple, Blackberry dan Windows Mobile.
Perusahaan pengembang perangkat lunak keamanan Trend Micro pada Agustus melaporkan, terdapat sekitar 718 ribu aplikasi rentan berisi malware per Juni. Angka itu meningkat 41 persen sejak penghujung Maret.
Pakar teknologi informasi dari ICSA Labs Roger Thompson mengatakan akan lebih aman bagi para pemilik gadget jika memiliki antivirus.
"Jika anda memiliki antivirus yang update di ponsel anda, itu akan lebih aman," tegasnya.
Penerjemah: Anom Prihantoro
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © 2013