Sumenep (Antaraaceh) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan pemerintah akan mengupayakan penetapan harga yang layak untuk garam produksi petani.
"Memang ada hukum ekonomi, namun ada batas kepatutan dimana para petani mendapatkan hasil yang layak. Kami dengan para menetri membicarakan yang paling baik. Saya akan bicarakan dengan baik agar ke depan makin baik makin bagus," kata Presiden dihadapan para petani garam di Desa Karanganyar, Sumenep, Madura, Kamis.
Presiden Yudhoyono mengemukakan hal itu setelah mendengar keluhan para petani garam tentang harga garam yang rendah.
"Mohon memperjuangkan nasib kami, harga garam, harga amburadul Pak Presiden. Belinya perusahaan-perusahaan ke kami tidak sampai Rp750 per kilogram. Mohon harga garam diperjuangkan," kata Rudiyanto, perwakilan petani yang mengakhiri pertanyaannya dengan menyerukan "hidup SBY".
Presiden menjelaskan pula bahwa sesuai dengan hukum ekonomi, harga akan turun saat permintaan berlebih.
Namun, ia melanjutkan, pemerintah akan berusaha menetapkan harga pembelian garam yang layak supaya petani tetap memperoleh pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutarjo yang ikut mendampingi Presiden mengatakan, pemerintah telah menaikkan harga pokok penjualan garam berkualitas satu menjadi Rp750 per kilogram dan garam kualitas dua dengan harga Rp550 per kilogram.
Anggota DPR Komisi XI Achsanul Qosasi turut serta dalam peninjauan tersebut mengatakan kualitas produksi garam harus ditingkatkan supaya harga jualnya naik.
"Harga di petani Rp350 - Rp400 per kilogram, tidak sesuai harga produksinya. Saya kira harga layak sekitar Rp550 - Rp600 per kilogram," katanya.
Achsanul mendukung revitalisasi pabrik garam guna meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi. "Saat ini rata-rata sebagain besar mesin masih berasal dari jaman penjajahan Belanda," katanya.
Komitmen Dukungan
Presiden juga mengatakan bahwa pemerintah akan mengupayakan pembangunan infrastruktur yang selaras dengan rencana pembangunan infrastruktur pemerintah provinsi dan kabupaten.
Ia juga akan meminta Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengeruk sejumlah muara yang mengalami pendangkalan supaya tidak merugikan petani garam.
Sementara Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengatatakan kementeriannya telah menyiapkan dana kredit tanpa bunga sebanyak Rp23 miliar untuk petani garam di Madura.
Kredit tersebut diharapkan dapat membantu petani meningkatkan kualitas produksi garam mereka sehingga harga jualnya meningkat.
Selama kunjungan ke Sumenep, Presiden juga meninjau produksi garam PT Garam dan hasil produksi garam di daerah itu bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono dan para menteri seperti Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutarjo, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menteri Pendidikan M Nuh, dan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi.
"Memang ada hukum ekonomi, namun ada batas kepatutan dimana para petani mendapatkan hasil yang layak. Kami dengan para menetri membicarakan yang paling baik. Saya akan bicarakan dengan baik agar ke depan makin baik makin bagus," kata Presiden dihadapan para petani garam di Desa Karanganyar, Sumenep, Madura, Kamis.
Presiden Yudhoyono mengemukakan hal itu setelah mendengar keluhan para petani garam tentang harga garam yang rendah.
"Mohon memperjuangkan nasib kami, harga garam, harga amburadul Pak Presiden. Belinya perusahaan-perusahaan ke kami tidak sampai Rp750 per kilogram. Mohon harga garam diperjuangkan," kata Rudiyanto, perwakilan petani yang mengakhiri pertanyaannya dengan menyerukan "hidup SBY".
Presiden menjelaskan pula bahwa sesuai dengan hukum ekonomi, harga akan turun saat permintaan berlebih.
Namun, ia melanjutkan, pemerintah akan berusaha menetapkan harga pembelian garam yang layak supaya petani tetap memperoleh pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutarjo yang ikut mendampingi Presiden mengatakan, pemerintah telah menaikkan harga pokok penjualan garam berkualitas satu menjadi Rp750 per kilogram dan garam kualitas dua dengan harga Rp550 per kilogram.
Anggota DPR Komisi XI Achsanul Qosasi turut serta dalam peninjauan tersebut mengatakan kualitas produksi garam harus ditingkatkan supaya harga jualnya naik.
"Harga di petani Rp350 - Rp400 per kilogram, tidak sesuai harga produksinya. Saya kira harga layak sekitar Rp550 - Rp600 per kilogram," katanya.
Achsanul mendukung revitalisasi pabrik garam guna meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi. "Saat ini rata-rata sebagain besar mesin masih berasal dari jaman penjajahan Belanda," katanya.
Komitmen Dukungan
Presiden juga mengatakan bahwa pemerintah akan mengupayakan pembangunan infrastruktur yang selaras dengan rencana pembangunan infrastruktur pemerintah provinsi dan kabupaten.
Ia juga akan meminta Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengeruk sejumlah muara yang mengalami pendangkalan supaya tidak merugikan petani garam.
Sementara Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengatatakan kementeriannya telah menyiapkan dana kredit tanpa bunga sebanyak Rp23 miliar untuk petani garam di Madura.
Kredit tersebut diharapkan dapat membantu petani meningkatkan kualitas produksi garam mereka sehingga harga jualnya meningkat.
Selama kunjungan ke Sumenep, Presiden juga meninjau produksi garam PT Garam dan hasil produksi garam di daerah itu bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono dan para menteri seperti Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutarjo, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menteri Pendidikan M Nuh, dan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi.
Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Maryati
COPYRIGHT © 2013