Banda Aceh, 2/12 (Antara) - Bupati Aceh Tengah Nasaruddin menyatakan diperlukan kepedulian semua elemen masyarakat dalam upaya mencegah penularan penyakit HIV/Aids khususnya di wilayah dataran tinggi "Tanah Gayo" itu.
"Untuk menanggani HIV/Aids harus melibatkan semua pihak, karena besarnya potensi kerusakan yang dapat ditimbulkan," katanya di Takengon, Minggu (1/12).
Besarnya dampak dan kerugian yang berpotensi ditimbulkan oleh penyakit HIV/Aids membuat urusan penanganannya harus melibatkankan semua pihak, kata bupati menegaskan kembali.
Penanganan HIV/Aids di Aceh Tengah menurut Nasaruddin telah dilakukan secara rutin dan berkelanjutan dengan cara melakukan penyuluhan di sekolah-sekolah, melalui ceramah-ceramah agama dan berbagai alat peraga di unit layanan kesehatan.
"Tidak boleh ada batas waktu dalam melakukan pencegahan penyakit HIV/Aids, tapi harus dilakukan secara berkelanjutan," ujar Nasaruddin.
Penggunaan jarum suntik narkoba, maupun hubungan di luar nikah menjadi penyebab terjangkitnya HIV/Aids, menurut bupati juga tidak sesuai dengan nilai-nilai keislaman serta adat dan budaya yang telah mengakar dalam masyarakat.
"Mari kita jaga diri kita, keluarga dan masyarakat di sekeliling kita dari tertularnya penyakit HIV/Aids," kata bupati mengajak warga daerah penghasil kopi arabika terbesar di Provinsi Aceh itu.
Sementara sebelumnya sekitar seratus lima puluh mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan STIKes YPNAD Bener Meriah melakukan orasi di Sp Lampu Merah depan Mapolres Aceh Tengah, Minggu 1 Desember 2013 yang bertepatan dengan hari HIV/Aids se-dunia.
Kehadiran mahasiwa berseragam “Putih-putih" ini mengkampanyekan kepada pengguna jalan yang melintas, agar setia kepada masangan masing-masing untuk menghindari penyakit HIV/Aids. (Mustafa Kamal).