Jakarta (Antara aceh) - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Mahendra Siregar memperkirakan pertumbuhan investasi pada 2014 dapat mencapai 15 persen meskipun pertumbuhan ekonomi diprediksi masih mengalami perlambatan.
"Saya tetap tidak bergerak dari keyakinan kalau pertumbuhan 15 persen saja pasti bisa, tapi tetap saya berupaya untuk bisa lebih dari itu," katanya di Jakarta, Rabu.
Mahendra mengatakan peningkatan investasi tersebut kemungkinan berasal dari industri hilirisasi atau pengolahan bahan mineral tambang, dengan perkiraan Undang-Undang Minerba mulai berjalan efektif mulai tahun depan.
"Bisa semua sektor, tapi mulai dari kemungkinan kita selesai baik dengan penerapan UU Minerba. Itu berarti investasi besar di pemrosesan tambang, lalu bergerak pada metal dasar atau kimia dasar yang bisa diolah lagi," katanya.
Ia juga mengharapkan penanaman modal dalam negeri pada tahun depan mencapai 40 persen dari keseluruhan nilai investasi di Indonesia atau mendekati total nilai penanaman modal asing yang saat ini masih mendominasi portofolio investasi.
"Untuk 2014 mudah-mudahan mendekati 40 persen dari total. Karena kalau sekarang penanaman modal dalam negeri masih sepertiganya," ujarnya.
Selain itu, Mahendra mengingatkan pentingnya untuk mendorong investasi yang memberi nilai tambah untuk memperkuat struktur ekonomi karena dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan daya saing.
"Saya melihatnya betul kita harus dorong investasi, termasuk dalam kaitan menjaga neraca pembayaran yang semakin sehat dan stabilitas keuangan," katanya. (*)
"Saya tetap tidak bergerak dari keyakinan kalau pertumbuhan 15 persen saja pasti bisa, tapi tetap saya berupaya untuk bisa lebih dari itu," katanya di Jakarta, Rabu.
Mahendra mengatakan peningkatan investasi tersebut kemungkinan berasal dari industri hilirisasi atau pengolahan bahan mineral tambang, dengan perkiraan Undang-Undang Minerba mulai berjalan efektif mulai tahun depan.
"Bisa semua sektor, tapi mulai dari kemungkinan kita selesai baik dengan penerapan UU Minerba. Itu berarti investasi besar di pemrosesan tambang, lalu bergerak pada metal dasar atau kimia dasar yang bisa diolah lagi," katanya.
Ia juga mengharapkan penanaman modal dalam negeri pada tahun depan mencapai 40 persen dari keseluruhan nilai investasi di Indonesia atau mendekati total nilai penanaman modal asing yang saat ini masih mendominasi portofolio investasi.
"Untuk 2014 mudah-mudahan mendekati 40 persen dari total. Karena kalau sekarang penanaman modal dalam negeri masih sepertiganya," ujarnya.
Selain itu, Mahendra mengingatkan pentingnya untuk mendorong investasi yang memberi nilai tambah untuk memperkuat struktur ekonomi karena dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan daya saing.
"Saya melihatnya betul kita harus dorong investasi, termasuk dalam kaitan menjaga neraca pembayaran yang semakin sehat dan stabilitas keuangan," katanya. (*)
Pewarta: Satyagraha
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2013