Banda Aceh, 30/11 (Antara) - Rival bin Hasan (10) secara tidak sengaja menemukan satu peluru mortir saat bermain di saluran pembuang kawasan tambak di Kecamatan Kuala, Kabupaten Bireun, Provinsi Aceh.
Keterangan dari sejumlah warga di Desa Kuala Raja, Kecamatan KUala, Sabtu menyebutkan, setelah ditemukan, Rival murid kelas V sekolah dasar itu tanpa menyadari bahaya mengancamnya dengan memasukkan benda berbahaya tersebut ke kantong plastik dan memboyong ke rumahnya.
"Sampai di rumah benda sempat menjadi mainan bocah yang menemukan, lalu diletakkan di depan pintu rumahnya. Setelah, kakeknya tahu lalu melaporkan kepada perangkat desa dan diteruskan ke polisi," ujar Murdeli.
Sementara itu, polisi yang menerima laporan masyarakat menurunkan personil ke lokasi dan mengamankan peluru mortir itu dan diletakkan di tepi jalan serta dipasang police line, karena sudah malam.
Peluru yang ditemukan Sabtu (29/11) pukul 17.30 WIB itu dijaga anggota polisi dan TNI menunggu datangnya Tim Jihandak dari Detasemen B, Jeulikat, Lhokseumawe.
Personil Jihandak dipimpin Kanit Jibom, Aipda Asep Mulyadi SH tiba di lokasi Sabtu pukul 10.00 WIB mengamankan peluru mortir tersebut disaksikan puluhan warga sekitar.
"Peluru mortir ini akan kami boyong ke Lhokseumawe untuk diamankan," ucap Asep Mulyadi.
Dia mengharapkan kepada masyarakat agar segera melaporkan ke polisi jika menemukan benda mencurigakan dan bahan peledak, supaya dapat diamankan.
"Bila menemukan bahan peledak atau benda mencurigakan, jangan disentuh atau dipindahkan, sebab sangat berbahaya, segera laporkan ke polisi untuk kemudian ditangani," kata Asep Mulyadi.
Keterangan dari sejumlah warga di Desa Kuala Raja, Kecamatan KUala, Sabtu menyebutkan, setelah ditemukan, Rival murid kelas V sekolah dasar itu tanpa menyadari bahaya mengancamnya dengan memasukkan benda berbahaya tersebut ke kantong plastik dan memboyong ke rumahnya.
"Sampai di rumah benda sempat menjadi mainan bocah yang menemukan, lalu diletakkan di depan pintu rumahnya. Setelah, kakeknya tahu lalu melaporkan kepada perangkat desa dan diteruskan ke polisi," ujar Murdeli.
Sementara itu, polisi yang menerima laporan masyarakat menurunkan personil ke lokasi dan mengamankan peluru mortir itu dan diletakkan di tepi jalan serta dipasang police line, karena sudah malam.
Peluru yang ditemukan Sabtu (29/11) pukul 17.30 WIB itu dijaga anggota polisi dan TNI menunggu datangnya Tim Jihandak dari Detasemen B, Jeulikat, Lhokseumawe.
Personil Jihandak dipimpin Kanit Jibom, Aipda Asep Mulyadi SH tiba di lokasi Sabtu pukul 10.00 WIB mengamankan peluru mortir tersebut disaksikan puluhan warga sekitar.
"Peluru mortir ini akan kami boyong ke Lhokseumawe untuk diamankan," ucap Asep Mulyadi.
Dia mengharapkan kepada masyarakat agar segera melaporkan ke polisi jika menemukan benda mencurigakan dan bahan peledak, supaya dapat diamankan.
"Bila menemukan bahan peledak atau benda mencurigakan, jangan disentuh atau dipindahkan, sebab sangat berbahaya, segera laporkan ke polisi untuk kemudian ditangani," kata Asep Mulyadi.
